JAKARTA (Pos Kota) ? Perhelatan Piala AFF 2010 telah melambungkan para pemain Indonesia termasuk Oktovianus Maniani sebagai salah satu ikon tim Garuda. Namun cucuran keringat Sang ?Mutiara Hitam? ini hanya dihargai Rp25 juta oleh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Nilai ini tentu saja tak sebanding dengan kontribusi yang diberikannya mengantarkan Indonesia menempati posisi nomor 2 di ASEAN.
Kalau Okto, demikian dia dipanggil, memerlukan waktu hampir sebulan guna mendapatkan bonus Rp 25 juta, tidak halnya dengan penyanyi Syahrini yang hanya butuh waktu 1 jam untuk dibayar Rp 50 juta lewat aksi panggungnya menyanyikan sekitar 3 atau lima lagu.
Namun pemain bernomor punggung 10 di timnas tetap mensyukuri nikmat yang didapatnya. Layaknya sebagai seorang sinterklas yang muncul pada perayaan Natal, Okto pun membagikan bonus tersebut kepada sanak saudaranya di Jayapura.
?Uangnya sudah habis saya bagikan kepada sanak saudara saya,? tukas anak laki satu-satunya dari lima bersaudara pasangan Benyamin Maniani dan Ny. Dorci saat dihubungi Pos Kota tengah berlibur di kampung halamannya di Jayapura, Papua, Senin (3/1).
PSSI memang telah membagikan bonus yang keseluruhannya berjumlah Rp 3,5 miliar atas keberhasilan timnas melangkah ke babak final.
KISARAN RP 100 JUTA
Manajer Tim Andi Darusalam Tabusala mengatakan, bonus pemain telah dibagikan. Namun jumlah yang diterima pemain tentunya tidak merata terutama pemain inti dengan cadangan.
?Untuk Okto tak mungkinlah mendapat bonus sebesar Rp 25 juta karena dia pemain inti. Kisarannya mencapai Rp 100 juta,? beber pria yang akrab disapa Salam itu.
Selama berkiprah di Piala AFF 2010 1-29 Desember, Okto telah menyumbangkan satu gol ke gawang Laos saat Indonesia menang 6-0. Ia juga memberi assist atas terciptanya gol kelima Indonesia yang dicetak Irfan Bachdim ketika mengalahkan Malaysia 5-1 di fase Grup.
Namun Okto tak bisa tampil di leg kedua babak final melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 29 Desember, akibat akumulasi kartu kuning.
Pemain berusia 20 tahun yang berasal dari klub Sriwijaya FC itu direkomendasikan oleh kolumnis ESPN (kabel tv olahraga dunia) John Duader sebagai satu dari 10 pemain Asia yang layak bermain di benua Eropa. Malah Duader menyebut Okto sebagai Ryan Giggs-nya Indonesia.
Pemain yang pernah membela PSMS Medan dan Persitara Jakarta Utara ini pun tak menolak bila memang ada tawaran bermain di Benua Biru.
?Saya hanya berupaya mengeluarkan segenap kemampuan saat berlaga termasuk ketika membela negara,? ujarnya.
Okto menambahkan, penampilan cemerlangnya di Timnas tak lepas dari peran rekan-rekannya. ?Sayang kita gagal membawa Indonesia juara. Tapi saya senang dapat membela negara di Piala AFF 2010,? katanya.
MAIN DI EROPA
?Saya akan senang sekali jika benar ada klub Eropa yang ingin mengontrak saya. Bermain di Eropa merupakan salah satu cita-cita saya,? aku pemain yang dilahirkan di Jayapura 10 Oktober 1990 ini.
Namun, pemain yang pernah ditolak klub Semen Padang ini mengungkapkan belum ada satu pun klub sepak bola liga Eropa yang menawarinya bermain. ?Sulit untuk saya memilih salah satu klub di Eropa. Yang jelas saya selalu siap jika benar ada klub Eropa yang mau meminang saya,? tandasnya.
Pun demikian, Okto tak ingin terlalu berharap dapat bermain di liga Eropa. Ia mengatakan untuk saat ini ingin berkonsentrasi membawa Sriwijaya FC menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) tahun ini. ?Saya juga akan kembali fokus membela Timnas U-23 untuk Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011,? pungkasnya.
Untuk itu, di tahun yang baru ini Okto juga mengatakan memiliki resolusi, di antaranya berhasil membawa Indonesia lolos dari Pra Olimpiade 2012 dan merebut medali emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar