Jakarta - Saat baru saja memiliki buah hati, banyak saran yang diberikan oleh orang terdekat untuk Anda. Namun tidak selamanya saran tersebut benar adanya.
Seperti yang dikutip dari sheknows, berikut beberapa saran mengasuh si kecil yang sebaiknya tidak diikuti.
1. 'Saat bersama si kecil yang terpenting adalah kualitas'
Anggapan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas adalah sebuah mitos, menurut, Dannah Gresh, pendiri Secret Keeper Girl. Kuantitas pertemuan dapat membantu orang tua untuk selalu mengetahui hal-hal apa saja yang sedang dialami oleh anak.
"Anda tidak bisa mengganti kuantitas. Saat orang tua dan anak sering terhubung, itu akan membantu mengurangi kekhawatiran orang tua mengenai kekerasan dalam sekolah atau prestasi yang menurun," ujar Dannah Gresh.
Dengan sering bertemu, si kecil pun akan terbiasa dengan kehadiran Anda. Dia pun
akan terbiasa membuka diri di depan Anda.
2. 'Jika si kecil menangis, biarkan saja nanti akan berhenti dengan sendirinya'
Menurut dr. William Sears, penulis buku The Fussy Baby Book, bayi menangis untuk berkomunikasi bukan untuk memanipulasi. Menangis merupakan bahasa bayi yang memberitahukan Anda bahwa ia membutuhkan makanan atau kenyamanan.
"Para bayi yang menangis berkata,"saya perlu sesuatu, ada yang tidak beres di sini," ujar dr William Sears.
Dengan terus membiarkan bayi menangis, Anda mengajarkan si kecil untuk tidak berkomunikasi dengan Anda. Dia mungkin saja akan kehilangan kepercayaan pada Anda karena tidak menanggapi sinyal menangisnyanya.
3. 'Jadikan anak sebagai teman'
Banyak yang menganggap saran ini merupakan saran yang baik. Namun, Ellen Pober Rittberg, penulis 35 Things Your Teen Won’t Tell You So I Will, menganggap anak sebagai teman atau sebaliknya merupakan kesalahan besar.
"Ketika Anda menjadi teman untuk anak Anda, ini akan melemahkan otoritas dan membuat kedudukan Anda menjadi tingkat sosial yang sama dengan sang anak. Orang tua seharusnya menjadi figur yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Orangtua juga harus berperan sebagai 'role model' bagi anak-anaknya," jelas Ellen Pober Rittberg.
4. 'Anda perlu membaca diary anak Anda'
"Seorang ibu perlu bahwa membaca buku diary anak remajanya merupakan tanggung jawab seorang ibu dan tidak ada yang salah. Saran tersebut adalah salah besar," ungkap seoarang hypnotherapis, Gale Glassner Twersky.
Jika Anda ingin mengetahui apa yang sedang dialami oleh anak Anda, ajaklah ia berbicara sambil melakukan sesuatu bersama agar suasana terasa santai. Membaca buku diarynya malah akan membuat si anak merasa dikhianati.
Seperti yang dikutip dari sheknows, berikut beberapa saran mengasuh si kecil yang sebaiknya tidak diikuti.
1. 'Saat bersama si kecil yang terpenting adalah kualitas'
Anggapan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas adalah sebuah mitos, menurut, Dannah Gresh, pendiri Secret Keeper Girl. Kuantitas pertemuan dapat membantu orang tua untuk selalu mengetahui hal-hal apa saja yang sedang dialami oleh anak.
"Anda tidak bisa mengganti kuantitas. Saat orang tua dan anak sering terhubung, itu akan membantu mengurangi kekhawatiran orang tua mengenai kekerasan dalam sekolah atau prestasi yang menurun," ujar Dannah Gresh.
Dengan sering bertemu, si kecil pun akan terbiasa dengan kehadiran Anda. Dia pun
akan terbiasa membuka diri di depan Anda.
2. 'Jika si kecil menangis, biarkan saja nanti akan berhenti dengan sendirinya'
Menurut dr. William Sears, penulis buku The Fussy Baby Book, bayi menangis untuk berkomunikasi bukan untuk memanipulasi. Menangis merupakan bahasa bayi yang memberitahukan Anda bahwa ia membutuhkan makanan atau kenyamanan.
"Para bayi yang menangis berkata,"saya perlu sesuatu, ada yang tidak beres di sini," ujar dr William Sears.
Dengan terus membiarkan bayi menangis, Anda mengajarkan si kecil untuk tidak berkomunikasi dengan Anda. Dia mungkin saja akan kehilangan kepercayaan pada Anda karena tidak menanggapi sinyal menangisnyanya.
3. 'Jadikan anak sebagai teman'
Banyak yang menganggap saran ini merupakan saran yang baik. Namun, Ellen Pober Rittberg, penulis 35 Things Your Teen Won’t Tell You So I Will, menganggap anak sebagai teman atau sebaliknya merupakan kesalahan besar.
"Ketika Anda menjadi teman untuk anak Anda, ini akan melemahkan otoritas dan membuat kedudukan Anda menjadi tingkat sosial yang sama dengan sang anak. Orang tua seharusnya menjadi figur yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Orangtua juga harus berperan sebagai 'role model' bagi anak-anaknya," jelas Ellen Pober Rittberg.
4. 'Anda perlu membaca diary anak Anda'
"Seorang ibu perlu bahwa membaca buku diary anak remajanya merupakan tanggung jawab seorang ibu dan tidak ada yang salah. Saran tersebut adalah salah besar," ungkap seoarang hypnotherapis, Gale Glassner Twersky.
Jika Anda ingin mengetahui apa yang sedang dialami oleh anak Anda, ajaklah ia berbicara sambil melakukan sesuatu bersama agar suasana terasa santai. Membaca buku diarynya malah akan membuat si anak merasa dikhianati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar