Indoleaks.org adalah situs menjadi suatu pembicaraan hangat seputar pembongkaran dokumen rahasia berkaitan dengan indonesia. Situs www.indoleaks.org sudah menerbitkan postingan dengan halaman soal dokumen terkait lumpur lapindo sidoarjo.” “Dokumen ini akan membuktikan banyak kebohongan penguasa, peradilan dan aparat penegak hukum mengenai Lumpur Lapindo,” kata pengelola laman.
Untuk wikileaks.org sendiri sudah melakukan mempublikasikan dokumen-dokumen kawat diplomatik yang bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya ada 251,287 buah dan, hingga hari ini, yang dirilis belum sampai 300 dokumen.
Organisasi ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki. Pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran dokumen Perang Afganistan.
Sejak Wikileaks merilis kawat-kawat rahasia itu, media sedunia berpesta pora memberitakannya. Berita-berita seksi bertaburan. Misalnya soal Belanda yang menyimpan nuklir titipan Amerika Serikat, Raja Arab Saudi meminta AS menyerang Iran, pendapat dan prediksi negarawan senior Singapura Lee Kwan Yew tentang Korea dan masa depannya, dan lain-lain. Tak kurang Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton kebakaran jenggot, dan mengecam pembocoran dokumen-dokumen itu.
Julian Assange, pendiri Wikileaks, juga mulai diincar. Sebelum ini, dia pernah dicoba dijerat dengan tuduhan asusila. Itu tak membuat Wikileaks goyah. Yang membuat situs itu goyah justru adalah serangan maya ke server mereka. “Serangan DDOS kini melebihi 10 gigabit per detik,” demikian pernyataan Wikileaks di Twitter, Selasa (30/11/2010) malam waktu Jakarta.
Serangan DDOS (distributed denial of service) adalah ketika server Wikileaks dibanjiri trafik dari berbagai arah, yang bertujuan menghabiskan sumber daya server sehingga situs Wikileaks tak bisa diakses. Siapa pelakunya, wah, tidak jelas.
Nah, lalu apakah ada dokumen rahasia terkait Indonesia yang dirilis Wikileaks? Jawabannya: ada. Kawat diplomatik yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Jakarta jumlahnya total ada 3059 buah. Dokumen aman alias tak rahasia jumlahnya ada 1510 buah. Sisanya adalah dokumen rahasia, dengan kategori “confidential” 1451 buah, dan kategori “secret” ada 98 buah.
Sejauh ini, dokumen yang menyebut Indonesia barulah yang “menyerempet” saja. Salah satunya adalah dokumen tentang seorang direktur di Departemen Pertahanan AS yang bertemu dengan asisten Menteri Luar Negeri AS, membicarakan situasi pascakunjungan Hillary Clinton ke Jakarta, 2009 lalu. Clinton sempat mengatakan AS mempertimbangkan menyediakan “payung pertahanan” bagi negara-negara Arab moderat untuk menghadapi nuklir Iran.
Dalam dokumen yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv itu, berklasifikasi “secret”, bertanggal 30 Juli 2009, pejabat Dephan AS agaknya sedikit mempermasalahkan pernyataan Hillary Clinton di Jakarta itu. Asisten Clinton lalu meluruskan, bahwa pernyataan bosnya bukan mengindikasikan perubahan kebijakan soal menghadapi Iran. Asisten itu juga menyalahkan para jurnalis peliput yang dianggap melebih-lebihkan pernyataan Clinton.
Sumber : warungbebas.com
Dan untuk Indoleaks.org juga membuka dokumen perjanjian rahasia antara pemerintah RI dengan Microsoft, yang isinya antara lain menyebutkan Pemerintah RI akan membeli 35.496 salinan Microsoft Windows dan 177.480 salinan Microsoft Office.
Dokumen lain yang sudah diunggah hingga siang ini adalah dokumen transkrip pembicaraan antara Soeharto dan Richard Nixon serta Henry Kissinger di tahun 1970. Yang salah satunya berisi “laporan” hasil operasi penumpasan anggota dan simpatisan partai komunis di Indonesia.
Indolekas juga berjanji akan membuka sejumlah dokumen lain, di antaranya skandal Century dan hasil visum korban Gerakan 30 September 1965.
Pengunduh dokumen dalam Indoleaks, yang dianggap sebagai Wikileaks versi Indonesia, menanjak secara cepat sejak awal kemunculannya. Hingga Jumat (10/12/2010) siang, lebih dari 15.000 pengunjung www.indoleaks.org yang mengunduh dokumen dari laman indoleaks tersebut. sumber :tempointeraktif.com
Untuk wikileaks.org sendiri sudah melakukan mempublikasikan dokumen-dokumen kawat diplomatik yang bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya ada 251,287 buah dan, hingga hari ini, yang dirilis belum sampai 300 dokumen.
Organisasi ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki. Pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran dokumen Perang Afganistan.
Sejak Wikileaks merilis kawat-kawat rahasia itu, media sedunia berpesta pora memberitakannya. Berita-berita seksi bertaburan. Misalnya soal Belanda yang menyimpan nuklir titipan Amerika Serikat, Raja Arab Saudi meminta AS menyerang Iran, pendapat dan prediksi negarawan senior Singapura Lee Kwan Yew tentang Korea dan masa depannya, dan lain-lain. Tak kurang Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton kebakaran jenggot, dan mengecam pembocoran dokumen-dokumen itu.
Julian Assange, pendiri Wikileaks, juga mulai diincar. Sebelum ini, dia pernah dicoba dijerat dengan tuduhan asusila. Itu tak membuat Wikileaks goyah. Yang membuat situs itu goyah justru adalah serangan maya ke server mereka. “Serangan DDOS kini melebihi 10 gigabit per detik,” demikian pernyataan Wikileaks di Twitter, Selasa (30/11/2010) malam waktu Jakarta.
Serangan DDOS (distributed denial of service) adalah ketika server Wikileaks dibanjiri trafik dari berbagai arah, yang bertujuan menghabiskan sumber daya server sehingga situs Wikileaks tak bisa diakses. Siapa pelakunya, wah, tidak jelas.
Nah, lalu apakah ada dokumen rahasia terkait Indonesia yang dirilis Wikileaks? Jawabannya: ada. Kawat diplomatik yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Jakarta jumlahnya total ada 3059 buah. Dokumen aman alias tak rahasia jumlahnya ada 1510 buah. Sisanya adalah dokumen rahasia, dengan kategori “confidential” 1451 buah, dan kategori “secret” ada 98 buah.
Sejauh ini, dokumen yang menyebut Indonesia barulah yang “menyerempet” saja. Salah satunya adalah dokumen tentang seorang direktur di Departemen Pertahanan AS yang bertemu dengan asisten Menteri Luar Negeri AS, membicarakan situasi pascakunjungan Hillary Clinton ke Jakarta, 2009 lalu. Clinton sempat mengatakan AS mempertimbangkan menyediakan “payung pertahanan” bagi negara-negara Arab moderat untuk menghadapi nuklir Iran.
Dalam dokumen yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv itu, berklasifikasi “secret”, bertanggal 30 Juli 2009, pejabat Dephan AS agaknya sedikit mempermasalahkan pernyataan Hillary Clinton di Jakarta itu. Asisten Clinton lalu meluruskan, bahwa pernyataan bosnya bukan mengindikasikan perubahan kebijakan soal menghadapi Iran. Asisten itu juga menyalahkan para jurnalis peliput yang dianggap melebih-lebihkan pernyataan Clinton.
Sumber : warungbebas.com
Dan untuk Indoleaks.org juga membuka dokumen perjanjian rahasia antara pemerintah RI dengan Microsoft, yang isinya antara lain menyebutkan Pemerintah RI akan membeli 35.496 salinan Microsoft Windows dan 177.480 salinan Microsoft Office.
Dokumen lain yang sudah diunggah hingga siang ini adalah dokumen transkrip pembicaraan antara Soeharto dan Richard Nixon serta Henry Kissinger di tahun 1970. Yang salah satunya berisi “laporan” hasil operasi penumpasan anggota dan simpatisan partai komunis di Indonesia.
Indolekas juga berjanji akan membuka sejumlah dokumen lain, di antaranya skandal Century dan hasil visum korban Gerakan 30 September 1965.
Pengunduh dokumen dalam Indoleaks, yang dianggap sebagai Wikileaks versi Indonesia, menanjak secara cepat sejak awal kemunculannya. Hingga Jumat (10/12/2010) siang, lebih dari 15.000 pengunjung www.indoleaks.org yang mengunduh dokumen dari laman indoleaks tersebut. sumber :tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar